Total Tayangan Halaman

Kamis, 21 Oktober 2010

Aku Pemuas Nafsu Tante Girang

Kehidupan di Ibukota memang lengkap. Sarana pendidikan, olahraga, sampai hiburan, lengkap tersaji. Jika Moammar Emka, menulis dalam Jakarta Under Cover tentang kehidupan malam Jakarta beserta komunitas penghuninya yang menjijikkan, maka akulah salah satu anggota komunitas itu.
Awal dari petualanganku di dunia gelap ibukota berawal saat aku meninggalkan kalimantan dan pindah ke Jakarta di pertengahan tahun 1995. Ayahku yang seorang pejabat teras pemerintah daerah kala itu mendukung niatku yang ingin menikmati pendidikan lebih layak di Jakarta. Biaya hidup dan pendidikanku, tempat tingal yang mewah, Mercy A-Class, semuanya dipenuhi oleh ayahku dengan harapan kelak aku akan menjadi putra daerah yang sukses.
Setelah tiba di Jawa, aku sengaja tidak mengikuti UMPTN untuk menghindari masuk Perguruan Tinggi Negeri. Keinginan untuk menikmati glamornya kehidupan remaja ibukota sepenuhnya, telah mendorongku untuk masuk ke sebuah universitas swasta ternama di Jakarta. Dan benar saja, dengan dukungan tampang dan harta yang lumayan, dalam waktu singkat aku bisa menikmati kehidupan glamor Jakarta. Wanita cantik dan seksi, tinggal aku pilih. Klub-klub malam, diskotik, pub, caf?-caf? elegan di Jakarta menjadi rumah singgahku menghabiskan malam. Jika di Jakarta ada 1000 tempat mesum yang elegan dan bukan ecek-ecek, maka aku tahu 999 nya.
Dunia gelapku
Setelah lama berpetualang di dunia gelap, aku dan teman-teman tertantang untuk menikmati sisi lain dunia itu yang katanya bukan hanya nikmat, tapi juga membawa keuntungan yang lumayan. Pilihanku tidak lain adalah menjadi gigolo. Mungkin orang menganggap aktifitas yang aku lakukan itu untuk mengeruk materi. Benar juga, sih. Karena untuk praktek short time saja, aku membandrol diri minimal Rp. 250 ribu untuk sekali kencan. Tapi itu bukan alasan utamaku mengingat kucuran dana dari orangtuaku sudah sangat lebih dari cukup. Yaa, have fun dan cari pengalaman saja, pikirku saat itu.
Setiap malam, aku habiskan untuk melayani para tante girang. Bahkan, sempat salah seorang pelangganku rela menelpon di saat aku sedang kuliah hanya demi memuaskan nafsu bejatnya. Dari mereka pula aku mendengarkan berbagai macam kisah pilu yang mereka alami. Menikah di usia muda akibat salah pergaulan, menikah hanya karena godaan harta, bahkan ada juga yang sempat digagahi oleh ayah kandungnya sendiri. Di satu kesempatan, aku sempat melayani nafsu bejat seorang tante dan anak perempuannya dalam satu sesi kencan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar